Truk ODOL Masih Mengancam, Presiden Prabowo Minta Zero ODOL Akhir 2025

Truk ODOL kembali menjadi sorotan setelah serangkaian kecelakaan fatal terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Pada 5 Februari 2025, sebuah truk bermuatan galon air mineral mengalami rem blong di Tol Jagorawi, menyebabkan delapan orang tewas dan belasan luka-luka . Kecelakaan serupa terjadi di Purworejo pada 7 Mei 2025, menewaskan 11 orang .

Data dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menunjukkan bahwa truk ODOL menjadi penyebab kecelakaan terbanyak kedua secara nasional, dengan kontribusi sebesar 10,5% . Selain itu, truk ODOL menyebabkan kerusakan infrastruktur yang signifikan, memaksa pemerintah mengalokasikan dana hingga Rp 41 triliun per tahun untuk perbaikan jalan .

Menanggapi situasi ini, Presiden Prabowo Subianto menyatakan dukungannya terhadap percepatan penertiban truk ODOL. “Pak Presiden setuju bahwa menyangkut soal ODOL ini harus secepatnya, yang kemudian semua jalan, baik tol maupun non-tol tidak terjadi lagi ODOL ini beroperasi,” ujar Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda .

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa penertiban truk ODOL akan segera diterapkan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas serta mencegah kerugian negara akibat kerusakan infrastruktur . Langkah-langkah yang akan diambil antara lain melibatkan teknologi digital untuk pengawasan dan penindakan, serta pemberantasan pungli dan peningkatan tunjangan petugas penguji kendaraan .

Pemerintah juga mempertimbangkan untuk membangun sekolah bagi pengemudi bus dan truk, guna meningkatkan kualitas dan keselamatan pengemudi . Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Indonesia dapat mencapai target zero ODOL pada akhir 2025, menciptakan jalan yang lebih aman dan infrastruktur yang lebih tahan lama.